Join Ardo's empire

Israel tidak akan hentikan serangan ke Gaza meski hadapi tekanan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin mengatakan negaranya tidak akan tunduk pada tekanan internasional untuk menghentikan agresi militer ke Jalur Gaza.

"Tidak ada tekanan internasional yang akan menghalangi kami bertindak dengan kekuatan penuh," kata Netenyahu di sebuah jumpa pers, seperti dilansir kantor berita Xinhua, Sabtu (12/7).
"Operasi akan berlanjut sampai ketenangan kembali ke Israel," ujar dia.
"Saya akan mengakhirinya ketika tujuan kami terwujud. Dan sasaran itu adalah memulihkan kedamaian dan ketenangan," tegas Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan stasiun televisi ke seluruh Israel.
Saat Netanyahu berbicara dengan para wartawan di Ibu Kota Tel Aviv, gerilyawan Jalur Gaza menembakkan satu roket ke arah kota tersebut, dan dicegat di wilayah udara metropolitan Tel Aviv, demikian pernyataan yang dikeluarkan militer Israel.
Netanyahu mengatakan dia mengadakan pembicaraan yang baik melalui telepon dengan Presiden Amerika Barack Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan pemimpin Eropa lainnya.
Dia juga mengatakan bahwa sejak operasi dimulai pada Selasa (8/7), Israel telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran di Jalur Gaza, dua kali lebih banyak dibandingkan dengan dilakukannya selama operasi "Pillar of Defense", agresi militer serupa yang dilancarkan pada 2012.
Sejak awal operasi itu, militer Yahudi membidik sebanyak 1.090 lokasi, dan mengakibatkan 118 orang tewas. Puluhan di antara mereka adalah warga sipil, kata para pejabat Palestina kepada media setempat.
Netanyahu menolak kecaman mengenai korban jiwa di kalangan warga sipil Palestina. Dia mengatakan Israel melakukan apa saja yang mungkin untuk melindungi warga mereka, dan menuduh Hamas membahayakan warga sipil dengan memanfaatkan daerah permukiman untuk berlindung.
Para pejabat dari gerakan perlawanan Islam Hamas mengatakan pihaknya hanya akan menerima gencatan senjata jika Hamas memperoleh imbalan, seperti pemulihan gencatan senjata 2012 dan pembebasan tahanan yang ditangkap oleh Israel dalam sebuah penindasan baru-baru ini.
Pada Jumat malam, gerilyawan Jalur Gaza menembakkan rudal antitank ke arah tentara Isrel, yang menempati posisi di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza. Mereka menunggu "lampu hijau" pemerintah untuk memulai serbuan darat ke dalam wilayah Jalur Gaza.
"Dua tentara menderita luka ringan dan diungsikan untuk diberi perawatan lebih lanjut," kata seorang juru bicara militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Israel bagian tengah dan selatan telah diserang roket jarak jauh yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Selama empat hari belakangan, hampir 550 roket telah ditembakkan ke arah Israel, kata juru bicara satu unit Angkatan Darat. Namun sistem pertahanan antirudal Israel Iron Dome berhasil mencegah sebagian besar roket itu.
Merdeka.com
Comments

No comments :